Untuk Kamu yang sedang mengalami infeksi jamur kulit, kondisi ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan mikroba di area tertentu pada tubuh yang kemudian bisa menyebabkan peradangan.
Infeksi ini bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, hingga iritasi pada kulit. Jamur sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu jamur yang bermanfaat dan yang berbahaya. Jamur berbahaya inilah yang umumnya menjadi penyebab infeksi karena dapat menyerang tubuh dan sulit disembuhkan tanpa penanganan yang tepat.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai berbagai jenis infeksi jamur kulit yang umum terjadi. Selain itu, kamu juga akan mengetahui cara pengobatan yang tepat agar infeksi bisa segera diatasi dan tidak semakin parah.
Apa sih Infeksi Jamur Kulit?
Infeksi jamur kulit terjadi ketika pertumbuhan jamur di kulit menjadi tidak terkontrol. Jamur ini sebenarnya adalah mikroorganisme yang secara alami ada di kulit, tetapi dapat menyebabkan infeksi
ketika pertumbuhannya tidak terkendali, terutama di area yang lembap, hangat, dan gelap.
Infeksi jamur memiliki ciri seperti ruam bersisik atau memiliki perubahan warna yang menimbulkan gatal berlebihan. Infeksi jamur dapat terjadi karena:
Terinfeksi orang lain.
Binatang.
Pakaian.
Bak mandi.
Kurang menjaga kebersihan kulit
Jenis-Jenis Infeksi Jamur Kulit
Ada beberapa jenis infeksi jamur kulit yang umum banget. Yuk, kita lihat satu per satu!
1. Infeksi Jamur Kaki
Infeksi jamur kaki, juga dikenal sebagai Tinea Pedis atau athlete’s foot, adalah jenis infeksi jamur kulit yang paling umum. Kondisi ini biasanya terjadi di antara jari kaki, menyebabkan kulit menjadi putih dan mengelupas.
Infeksi ini disebabkan oleh jamur dermatofit, seperti Trichophyton rubrum, Trichophytonmentagrophytes, dan Epidermophytonfloccosum. Risiko terkena infeksi ini meningkat ketika seseorang berjalan tanpa alas kaki di tempat umum seperti kamar mandi atau ruang ganti.
2. Infeksi Jamur Kuku
Infeksi jamur kuku, atau onikomikosis, biasanya terjadi di kuku kaki dan menyebabkan kuku menjadi kuning, tebal, serta mudah patah. Kondisi ini sering muncul ketika kuku sering terkena kelembapan atau tidak terjaga kebersihannya. Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur dermatofit (seperti Trichophyton rubrum) dan jamur ragi (seperti Candida).
Jamur ini berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang lembap dan kurang terjaga kebersihannya, seperti kuku yang tidak pernah kering sepenuhnya atau terus-menerus terpapar kelembapan.
3. Infeksi Jamur Selangkangan
Infeksi jamur pada selangkangan, atau Tinea Cruris, biasanya terjadi di area selangkangan dan lebih sering dialami oleh laki-laki daripada perempuan. Kondisi ini menyebabkan bagian kulit selangkangan menjadi merah dan gatal. Infeksi ini disebabkan oleh jamur dermatofit, seperti Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum. Jamur ini berkembang dengan mudah di area yang lembap dan berkeringat, seperti selangkangan.
Infeksi jamur selangkangan juga lebih sering menyerang ibu hamil. Hal ini terjadi karena peningkatan berat badan selama kehamilan membuat paha menjadi lebih besar dan menempel, sehingga daerah selangkangan menjadi lebih lembap dan berkeringat.
Untuk mengatasi infeksi ini, penting untuk menjaga kebersihan dan keringan area selangkangan, serta menggunakan obat antijamur topikal seperti krim atau bedak antijamur. Jika gejala tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca juga artikel: Jangan Anggap Remeh Gatal di Selangkangan Saat Hamil!
4. Infeksi Jamur Kepala
Infeksi jamur kepala, atau Tinea Capitis, adalah kondisi yang disebabkan oleh jamur dermatofit, seperti Trichophyton dan Microsporum. Infeksi ini biasanya terjadi di kulit kepala, terutama pada anak-anak. Gejala yang muncul termasuk rambut rontok, kulit kepala bersisik, merah, gatal, atau bercak-bercak yang tampak seperti ketombe. Dalam kasus parah, infeksi ini dapat menyebabkan peradangan yang berat, pembentukan nanah, dan kerontokan rambut permanen
5. Infeksi Jamur Umum
Infeksi jamur kulit yang umum, seperti panu atau kurap (Tineaversicolor), disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia, yang biasanya ada di kulit. Infeksi ini menimbulkan bercak putih atau coklat berbentuk lingkaran dan biasa disebut panu. Bercak ini dapat muncul di mana saja di tubuh, menyebabkan gatal dan penampilan yang tidak enak dilihat. Karena itu, infeksi ini perlu segera ditangani.
Cara Mencegah Infeksi Jamur Kulit
Untuk mencegah infeksi jamur kulit, inilah beberapa hal yang bisa Kamu lakukan:
1. Selalu menjaga kebersihan kulit, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau berolahraga.
2. Segera keringkan kulit yang basah atau berkeringat.
3. Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari setelah digunakan.
4. Jangan gunakan celana yang terlalu ketat.
5. Jangan gunakan handuk, baju dalam, atau sepatu dengan orang lain.
6. Menggunakan krim Obat anti jamur yang sudah terbukti khasiatnya dan aman digunakan.
Bagaimana Cara Mengobati Infeksi Jamur Kulit?
Untungnya, infeksi jamur kulit ini bisa diobati dengan mudah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:
1. Menjaga Kebersihan dan Kekeringan Kulit: Pastikan area kulit yang terinfeksi tetap bersih dan kering. Jamur cenderung tumbuh di lingkungan yang lembap, sehingga menjaga kulit tetap kering dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur lebih lanjut.
2. Menghindari Penggunaan Bersama Barang Pribadi: Hindari berbagi handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi jamur.
3. Konsultasi dengan Dokter: Jika infeksi tidak membaik setelah dua minggu pengobatan atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Penggunaan Krim Obat Antijamur : Obat antijamur topikal seperti krim sering digunakan untuk mengatasi infeksi jamur kulit. Kandungan aktif seperti clotrimazole, miconazole, atau ketoconazole bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel jamur dan menghambat pertumbuhan jamur.

Fungiderm bisa menjadi solusi untuk kamu dalam mengobati infeksi jamur pada kulit. Fungiderm adalah produk pengobatan kulit yang efektif dalam mengatasi berbagai jenis infeksi jamur kulit, mulai dari kurap kaki, kurap kuku, kurap selangkangan, hingga kurap kepala.
Fungiderm mengandung clotrimazole 1%, zat antijamur yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Krim ini efektif untuk mengatasi berbagai infeksi jamur pada kulit dan kuku, seperti panu, kurap, kutu air, dan kandidiasis.
Nah, itu dia jenis-jenis infeksi jamur kulit dan cara mengobatinya. Jika kamu mengalami gejala seperti diatas, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter ya!
Sumber Referensi:
Cherney, K. R. (2017, December 20). Yeast infection. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317970
Davis, C. P. (n.d.). Fungal skin infection: Types, treatment, and prevention. Healthline. https://www.healthline.com/health/fungal-skin-infection#types-and-treatment
Cleveland Clinic. (2023, November 8). Skin fungus: Fungal infection, fungal rash, treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4276-skin-fungus