Sel darah putih atau leukosit adalah salah satu dari empat komponen darah yang diproduksi di sumsum tulang. Perannya sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh dan respons terhadap peradangan.
Kelainan sel darah putih terjadi apabila jumlahnya terlalu banyak atau terlalu sedikit di dalam tubuh. Normalnya, jumlah sel darah putih di dalam tubuh berkisar antara 4.000-11.000 sel/mcl.
Gejala kelainan sel darah putih sangat bervariasi tergantung jenis penyakitnya. Bahkan, ada juga yang tidak memiliki gejala sama sekali. Umumnya, gejala yang ditimbulkan adalah infeksi berulang, demam, mudah lelah, dan penurunan berat badan.
Kelainan sel darah putih dapat dibedakan berdasarkan jumlah atau fungsi dari sel itu sendiri. Berikut adalah jenis-jenis kelainan pada sel darah putih:
1. Limfoma
Limfoma adalah salah satu tipe kanker darah yang terjadi pada sistem limfatik (kelenjar getah bening). Penyebabnya karena sel darah putih yang bertambah banyak, tidak terkendali, dan berubah sifat menjadi ganas.
Gejala umum dari keluhan tersebut adalah pembesaran kelenjar getah bening, biasanya berawal di leher atau ketiak, batuk, sesak napas, demam, badan lemas, dan penurunan berat badan.
Artikel lainnya: Wajib Tahu, Perbedaan Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin
2. Leukemia
Leukemia terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas dan bertambah banyak di sumsum tulang. Leukemia dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Gejala leukemia bisa berupa gusi mudah berdarah, anemia, sering memar, penurunan berat badan dan nafsu makan, serta keringat berlebihan.
3. Sindrom Mielodisplastik
Sindrom mielodisplastik adalah kanker darah yang terjadi di sumsum tulang. Dalam kondisi ini, sumsum tulang memproduksi sel darah yang belum matang yang disebut dengan blast.
Sel muda tersebut bertambah banyak sehingga menekan produksi sel yang matang dan sehat.
Gejala sindrom ini serupa dengan leukemia, yaitu gusi berdarah, anemia, badan lemas, tubuh mudah memar, dan penurunan berat badan.
4. Mieloma Multipel (Multiple Myeloma)
Salah satu jenis kelainan sel darah putih adalah mieloma multipel. Ini merupakan keganasan yang terjadi pada salah satu bagian dari sel darah putih, yaitu sel plasma. Penyakit ini sering juga disebut sebagai leukemia sel plasma (plasma cell leukemia).
Sel plasma bertambah banyak dan mengeluarkan protein yang dapat merusak organ tubuh, seperti ginjal, tulang, dan saraf. Gejalanya meliputi nyeri tulang, patah tulang, perdarahan kulit dan gusi, anemia, badan lemas, hingga gagal ginjal.
Artikel lainnya: Mengenal Prosedur Flebotomi untuk Pengambilan Darah
5. Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah sebuah kondisi di mana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kejadian penyakit ini sangat jarang, yaitu sekitar 2 hingga 6 orang per satu juta populasi dan biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja.
Anemia aplastik disebabkan oleh berbagai penyakit seperti hepatitis, infeksi virus Epstein-Barr, hasil terkena radiasi atau zat kimia, atau hasil dari konsumsi obat seperti chloramphenicol atau phenylbutazone.
Gejalanya meliputi mudah mengalami infeksi berulang, lemas, letih, dan gampang terjadi perdarahan.
6. Neutropenia Autoimun
Neutropenia autoimun biasa juga disebut chronic benign neutropenia of childhood. Kondisi ini terjadi ketika sel neutrofil tubuh (yang berperan untuk melawan bakteri) salah dikenali antibodi tubuh, sehingga mereka justru menghancurkannya.
Kelainan sel darah putih ini biasanya muncul di usia 6-15 bulan, walaupun dapat menyerang semua umur termasuk di usia remaja.
Biasanya, neutropenia autoimun tidak menunjukkan gejala dan tidak sengaja ditemukan ketika dokter memeriksa profil sel darah putih anak.
Artikel lainnya: Benarkah Golongan Darah Tentukan Karakter Seseorang?
7. Limfositopenia
Jenis kelainan sel darah putih lainnya adalah limfositopenia, yaitu penurunan jumlah limfosit di dalam tubuh. Limfosit ini berfungsi untuk melawan infeksi virus di dalam tubuh.
Limfositopenia dapat disebabkan oleh penyakit herediter yang dikaitkan dengan beberapa jenis penyakit lain. Selain itu, penyakit ini juga bisa timbul akibat efek samping obat-obatan atau terapi lainnya.
8. Monocyte Disorder
Monosit penting untuk membersihkan jaringan rusak atau mati di dalam tubuh dan meregulasi respons sistem imun tubuh Anda. Penyakit monosit dapat berupa peningkatan kadar monosit yang dapat disebabkan oleh infeksi, kanker, dan autoimun.
Sedangkan, penurunan kadar monosit dapat disebabkan oleh berbagai toksin, kemoterapi, dan lainnya.
9. Eosinofilia
Eosinofilia adalah sebuah kondisi yang menyebabkan kadar sel eosinofil tubuh meningkat. Eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit yang berperan untuk melawan infeksi parasit serta berfungsi dalam proses reaksi alergi.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, yang paling sering adalah reaksi alergi atau infeksi parasit.
Itulah berbagai informasi tentang kelainan dan penyakit sel darah putih yang biasa menyerang manusia.
Masih ada pertanyaan terkait kelainan darah? Konsultasikan langsung kepada dokter via layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[RS]