Flebotomi merupakan prosedur pengambilan darah melalui pembuluh darah vena. Prosedur ini dilakukan menggunakan disposable syringe dan jarum suntik.
Umumnya pengambilan darah dilakukan melalui pembuluh darah vena di lipatan siku bagian dalam. Pasalnya, ukuran vena bagian ini cukup besar, sehingga memudahkan proses flebotomi.
Mari pahami lebih lanjut seputar prosedur pengambilan darah vena berikut ini.
Kondisi yang Membutuhkan Flebotomi
Flebotomi dilakukan untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit. Selain itu, prosedur ini bisa ditujukan pula untuk mengobati masalah medis.
Prosedur pengambilan darah vena untuk mengobati masalah medis khusus disebut flebotomi terapeutik.
Flebotomi terapeutik bertujuan mengeluarkan sel darah merah maupun zat besi (pembentuk sel darah merah) yang bermasalah.
Sejumlah kondisi medis yang memerlukan prosedur flebotomi terapeutik di antaranya:
- Hemokromatosis (kelainan metabolik karena kelebihan zat besi).
- Polisitemia vera (sel darah merah berlebih).
- Porfiria cutanea tarda (gangguan hati berupa penumpukan porfirin yang berdampak pada kulit).
- Anemia sel sabit (kelainan genetik yang membuat kerusakan sel darah merah).
- Penyakit hati berlemak non-alkohol (penumpukan lemak di hati yang tidak disebabkan konsumsi alkohol.
Artikel Lainnya: Beda Cek Saturasi Oksigen dengan Oximeter dan Analisis Gas Darah
Persiapan Sebelum Prosedur Flebotomi
Persiapan sebelum prosedur pengambilan darah vena bergantung pada kebutuhan medis. Umumnya, sebagian besar pasien flebotomi tidak perlu mempersiapkan apa pun.
Namun, pada kasus tertentu, dokter mungkin meminta pasien tidak makan setidaknya 8-12 jam sebelum prosedur.
Prosedur Flebotomi
Prosedur flebotomi dapat dilakukan di rumah sakit maupun bank darah dengan pengawasan dokter. Pengambilan darah vena akan dilakukan oleh seorang phlebotomist.
Sebelum prosedur, pasien akan diminta duduk di kursi maupun berbaring. Phlebotomist kemudian akan meminta pasien mengepalkan tangan.
Disampaikan dr. Atika, sebelum jarum disuntikkan, lengan pasien sementara akan diikat dengan tourniquet.
Tujuannya, agar darah mengumpul di pembuluh darah vena. Hal ini memudahkan pengambilan darah maupun proses masuknya jarum ke vena.
“Selanjutnya, jarum ditusukkan hingga masuk ke pembuluh darah vena. Kemudian, darah vena diambil sesuai kebutuhan, baik untuk diagnosis maupun pengobatan,” papar dr. Atika.
Artikel Lainnya: Mengenal Tes CRP (C-Reactive Protein) untuk Mendeteksi Penyakit
Proses pengambilan darah vena sendiri berlangsung singkat sekitar 2-3 menit. Setelah darah diambil, phlebotomist akan melepaskan jarum dari lengan pasien. Kemudian, darah dipindahkan ke dalam vacutainer (tabung sampel darah).
Selepas prosedur, tourniquet akan dilepas. Area lengan bekas jarum dimasukkan akan ditekan lembut menggunakan kain kasa, hingga perdarahan berhenti.
Efek Samping Prosedur Flebotomi
Secara umum flebotomi hanya menyebabkan efek samping ringan berupa nyeri, memar, maupun kemerahan di area jarum disuntikkan.
Kondisi ini dapat terjadi sehari berselang. Meski begitu, efek samping ringan tersebut dapat hilang dengan cepat.
Selanjutnya, dokter mungkin juga akan merekomendasikan pasien meminum banyak cairan, menghindari alkohol, dan tidak berolahraga selama beberapa jam pascaprosedur.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar pemeriksaan kesehatan, konsultasi lebih cepat dan mudah lewat Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
WebMD. Diakses 2021. What Is a Phlebotomy?
WebMD. Diakses 2021. What Is a Phlebotomist?