Hidup sebagai kucing kesayangan presiden memang menyenangkan. Tapi, tahukah Kamu? Meski hidup di istana yang mewah, Bobby Kartanegara sebagai kucing peliharaan tentu juga bisa mengalami stres, sama seperti kucing lainnya.
Pernahkah Kamu perhatikan, terkadang perubahan perilaku kucing tiba-tiba berubah? Kondisi tersebut bisa menandakan ia sedang stres. Sayangnya gelagat itu kadang tidak terbaca oleh pemilik.
Kucing stres akan menunjukkan perubahan perilaku dan pola makan, bahkan tak jarang nafsu makan berkurang drastis. Apabila kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, daya tahan tubuh kucing bisa terganggu sehingga lebih mudah sakit.
Agar kucing Kamu tetap ceria dan sehat, Kamu harus peka terhadap ciri-ciri kucing stres. Pahami juga apa penyebab kucing stres dan cara mengatasinya dalam ulasan berikut.
Ciri-Ciri Kucing Stres
Beberapa tanda kucing stres yang biasa dijumpai, di antaranya:
1. Sering mengeong berlebihan
Kucing yang mengeong lebih sering dari biasanya dapat dikarenakan sakit, cemas, tertekan, kesepian, atau stres. Selain itu, mengeong juga merupakan bentuk komunikasi untuk menarik perhatian kucing lainnya, seperti saat birahi atau sekadar mencari perhatian Kamu.
2. Menyendiri, pendiam, dan banyak tidur
Kucing stres akan terlihat lebih pendiam dibandingkan biasanya. Karena, ia ingin mencari tempat menyendiri dan tidak ingin diganggu oleh manusia, kucing, atau hewan lain.
Jika Kamu memiliki kucing yang biasanya aktif dan terlihat ceria lalu tiba-tiba berubah murung, tidak bersemangat, dan lebih banyak tidur, maka perlu lebih diperhatikan, ya. Mungkin ada hal yang salah yang bisa jadi memicu stres.
3. Nafsu makan menurun
Penurunan nafsu makan tiba-tiba dan drastis merupakan ciri kucing stres. Kucing yang stres akan kurang bersemangat dan menurunkan nafsu makannya. Kalau merasa sakit dan tertekan, ia juga cenderung akan tidak mau makan.
Perubahan perilaku ini biasanya banyak diakibatkan perubahan makanan kesukaan atau rasa jenuh dengan makanan yang biasa diberikan.
Artikel lainnya: Kenali Tanda-Tanda Kucing Sakit
4. Menjilati dan menggaruk tubuh berlebihan
Hypergrooming (menjilati tubuh berlebihan) dan terus menggaruk tubuh biasanya disebabkan adanya penyakit kulit atau kutu. Kondisi ini dapat memicu stres pada kucing karena rasa kurang nyaman.
5. Diare dan poop di luar litter box
Stres pada kucing akan memengaruhi keseimbangan hormonal tubuhnya. Akibatnya, tak jarang masalah pada sistem kekebalan tubuh dan saluran pencernaan akan dijumpai.
6. Lebih agresif
Stres pada hewan akan merangsang tubuh untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Ketika hormon adrenalin meningkat, maka detak jantung dan aliran darah juga ikut meningkat. Hal tersebut dapat membuat kucing lebih agresif terhadap kucing atau hewan lainnya, bahkan manusia.
Penyebab Kucing Stres
Banyak hal yang dapat memicu stres pada kucing. Secara umum, penyebab kucing stres dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Faktor fisik
Penyebab kucing stres akibat faktor fisik dapat meliputi rasa sakit, luka, penyakit kulit, kutu atau perubahan lingkungan yang mengganggu kenyamanan fisiknya, seperti suhu ekstrem, kebisingan, atau kurangnya ruang gerak.
Artikel lainnya: Cara Mengobati Kucing Flu
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis yang memicu stres pada kucing misalnya:
- Pemberian pakan yang sama terus-menerus.
- Jenuh karena melakukan hal yang sama terus-menerus.
- Perubahan tiba-tiba oleh si pemilik, misal mengganti makanan favoritnya atau alas tidurnya.
- Berada di kandang dalam waktu lama.
- Tidak ada tempat bermain dan mengekspresikan kebiasaan alamiahnya.
- Birahi namun tidak memiliki pasangan.
- Transportasi atau perjalanan hewan.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan di sekitar kucing juga bisa membuatnya stres, contohnya:
- Ada kucing atau hewan lain yang baru
- Pemilik baru
- Kandang kotor dan kurang nyaman
- Ada suara yang terlalu berisik
Penyebab kucing stres ini sangat penting untuk dihindari. Jika terus dibiarkan, kesehatan kucing secara keseluruhan bisa terdampak negatif.
Cara Mengatasi Kucing Stres
Ciri-ciri kucing stres sebenarnya cukup mirip dengan gejala hewan sakit pada umumnya. Tindakan pertama yang perlu dilakukan untuk mengatasi hewan stres adalah berkonsultasi ke dokter hewan. Hal ini cukup penting untuk mengetahui faktor utama pemicu stres.
Artikel lainnya: Cara Membuat Oralit untuk Kucing Diare
Selain itu, ada beberapa hal lain yang mungkin dapat Kamu lakukan untuk mengatasi atau menghindari stres pada kucing:
- Buat kucing merasa nyaman, tempatkan di kandang atau lingkungan bersih dan nyaman.
- Biarkan sesekali kucing bermain di lingkungan yang agak luas.
- Rutin menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kucing, seperti grooming, pemberian obat cacing, vaksinasi, dan obat kutu.
- Ajak kucing berinteraksi atau bermain agar tidak merasa kesepian.
- Sediakan tempat bermain kucing seperti tiang dan alas untuk mencakar, atau mainan lainnya yang cukup aman dan tidak mudah tertelan.
- Sterilkan kucing jika memungkinkan, sehingga kucing lebih tenang dan jinak.
- Jika ingin membuat perubahan seperti mengganti jenis pakan kesukaan, litter box, atau alas tidur kucing, lakukan bertahap atau perlahan.
- Jauhkan suara keras di sekitar kucing, seperti teriakan, musik keras, dan suara kendaraaan.
- Hindari mempertemukan kucing langsung dengan kucing atau hewan baru lainnya secara tiba-tiba, karena akan menimbulkan persaingan atau konflik.
Temukan informasi lebih lanjut tentang kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan yang Kamu butuhkan.
Sparkes A. 2018. Stress in cats – why it occours and what effect it has at the clinic. European Veterinary Conference Voorjaarsdagen.