Diabetes

Mana Lebih Baik, Suntik Insulin atau Obat Oral Diabetes?

Suntik insulin dan obat diabetes sama-sama bertujuan untuk mengoptimalkan kadar gula darah. Namun, mana yang lebih baik? Apakah suntik insulin atau obat? Cek di sini!

Mana Lebih Baik, Suntik Insulin atau Obat Oral Diabetes?

Hari Diabetes Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 14 November, mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman dan penanganan diabetes, termasuk salah satu gejala khas dari diabetes tipe 2: lonjakan kadar gula darah (glukosa).

Lonjakan ini sering kali terjadi akibat resistensi insulin, yaitu ketika tubuh tidak mampu merespons hormon insulin dengan baik.

Kondisi ini membuat kadar gula darah penderita diabetes meningkat dengan mudah dan, jika tidak dikendalikan, dapat memicu berbagai komplikasi, seperti kerusakan mata, saraf, ginjal, pembuluh darah, hingga gangguan pendengaran.

Untuk menghindari dampak buruk tersebut, terapi yang biasa diberikan meliputi suntik insulin atau obat oral. Namun, di antara kedua metode tersebut, mana yang lebih efektif menurunkan kadar gula darah? Mari kita cari tahu lebih lanjut!

Obat Oral Diabetes

Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, ketika diabetes tipe 2 pertama kali terdiagnosis, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan obat oral. Umumnya, obat terapi diabetes ini berbentuk pil.

“Pil oral diabetes bekerja melalui beberapa mekanisme, tergantung jenisnya. Fungsi obat ini, yaitu memproduksi insulin, membuat insulin lebih efektif bekerja, dan membantu menurunkan gula darah,” jelas dr. Theresia Rina.

Artikel lainnya: Bolehkah Pasien Diabetes Berhenti Minum Obat?

Lebih lanjut, dr. There mengatakan bahwa pil oral memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan suntik insulin. Jenis terapi ini juga cenderung praktis dan tidak menyebabkan nyeri.

Hal tersebut karena penggunaan pil oral tidak disuntikkan dan dapat dikonsumsi secara langsung lewat mulut.

Salah satu obat oral diabetes yang umum digunakan adalah metformin. Berdasarkan American Diabetes Association (ADA), pil penurun glukosa ini merupakan obat lini pertama untuk penyakit diabetes tipe 2. 

Metformin juga dapat membantu tubuh menggunakan insulin secara efektif. Selain metformin, obat oral lain yang direkomendasikan untuk diabetes adalah sulfonilurea dan meglitinides.

Kedua obat ini berfungsi membantu tubuh memproduksi lebih banyak insulin. Meski cukup efektif, pil oral hanya direkomendasikan untuk mengatasi kondisi diabetes tipe 2 yang terkontrol. 

Selain itu, penggunaan pil oral secara berlebih juga berpotensi memicu efek samping berupa penyakit hati, gangguan ginjal, gula darah rendah, serta gangguan pencernaan, ginjal, dan jantung.

Artikel lainnya: Waktu Terbaik Minum Obat Metformin untuk Terapi Diabetes

Suntik Insulin

Terapi insulin merupakan metode pengobatan diabetes yang dilakukan dengan menyuntikkan insulin buatan. Insulin buatan merupakan produk medis yang memiliki struktur kimia serta cara kerja serupa insulin alami yang diproduksi oleh pankreas manusia.

Insulin buatan tidak dapat diminum, karena sistem pencernaan normal bisa menghancurkannya. Untuk itu, obat ini diberikan dengan cara disuntikkan.

Lantas, kapan harus suntik insulin? Berdasarkan dr. Theresia Rina, insulin diberikan ketika pil oral tidak lagi sanggup mengontrol gula darah penderita diabetes.

“Suntik insulin merupakan upaya terakhir yang digunakan dokter untuk mengatasi kondisi diabetes tipe 2. Kalau sudah menggunakan insulin, artinya seumur hidup harus suntik terus,” papar dr. Theresia Rina. Insulin buatan ada banyak macamnya, tergantung kecepatan serta durasi kerja insulin di dalam tubuh.

Cegah Diabetes Sekarang!

Gunakan health tools kami untuk mengecek risiko diabetes Anda. Mulai hidup sehat sekarang juga!

Cek Sekarang

Artikel lainnya: Bagian Tubuh yang Tepat untuk Disuntikkan Insulin

Biasanya, dokter merekomendasikan penderita diabetes untuk menggunakan lebih dari satu jenis insulin, di antaranya:

1. Insulin reguler 

Insulin reguler atau short acting bekerja langsung sekitar 30 menit hingga 3 jam setelah disuntikkan. Efeknya dapat bertahan hingga 6 jam. Jenis insulin ini digunakan pada malam hari.

2. Insulin kerja cepat

Insulin kerja cepat memberikan efek dalam waktu 15 menit hingga 1 jam. Efek tersebut dapat bertahan selama 4 jam. Jenis ini digunakan pada waktu makan.

3. Insulin kerja panjang 

Insulin kerja panjang berefek hanya beberapa jam setelah disuntikkan. Efeknya dapat bertahan selama 24 jam. Insulin ini berfungsi menurunkan gula darah secara perlahan.

Semua jenis insulin dapat menyebabkan efek samping berupa hipoglikemia alias kadar glukosa rendah melewati ambang batas normal. Apabila terjadi dan tak segera ditangani, kondisi ini bisa mengancam keselamatan.

Kini, Kamu tentu sudah tahu kelebihan maupun kekurangan insulin dan obat oral diabetes, bukan? Pada dasarnya, keduanya bermanfaat sesuai porsinya masing-masing.

Pelajari lebih lanjut tentang suntik insulin vs obat oral di KlikDokter. Download aplikasi KlikDokter di sini sekarang untuk panduan lengkap kesehatan dan temukan artikel lainnya tentang diabetes! Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya.

Insulin
gula darah
Diabetes