Setiap tahunnya, jutaan orang di seluruh dunia terdiagnosis dengan diabetes, penyakit kronis yang bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day (WDD) pada 14 November, kita diingatkan akan pentingnya kesadaran terhadap diabetes dan pengelolaan yang tepat untuk mencegah dampak buruknya.
Salah satu langkah penting dalam penanganan diabetes adalah dengan penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter sesuai kebutuhan individu.
Terdapat banyak sekali jenis obat diabetes yang bisa menurunkan kadar gula darah. Obat-obatan ini tidak bisa dikonsumsi oleh penderitanya secara bebas. Dokter akan meresepkan obat penurun gula darah di apotek sesuai dengan kebutuhan pasien diabetes.
Disampaikan oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD, “Obat diabetes terbagi menjadi dua, yaitu oral dan suntik. Obat ini tidak bisa digunakan secara bebas atau memerlukan resep dokter.” Apa saja obat diabetes tipe 2 yang bisa digunakan? Yuk, simak di bawah ini.
1. Metformin
Metformin adalah obat DM tipe 2 yang paling sering diresepkan oleh dokter. Obat ini diberikan pada penderita diabetes tipe 2 untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Metformin termasuk kedalam golongan obat biguanides yang bekerja dengan cara menghentikan liver memproduksi terlalu banyak gula dalam darah. Obat ini berbentuk tablet yang bisa dikonsumsi saat atau setelah makan.
Artikel lainnya: Waktu Terbaik Minum Obat Metformin untuk Terapi Diabetes
2. Glimepiride
Glimepiride adalah obat diabetes tipe 2 yang mudah ditemukan di apotek. Obat ini termasuk ke dalam golongan sulfonylureas yang dapat menurunkan gula darah dengan cara membantu memproduksi lebih banyak insulin.
Glimepiride berbentuk tablet dan diminum sebanyak satu kali pada pagi hari. Obat akan bekerja menurunkan kadar gula darah dalam 2–3 jam setelah obat diminum. Penderita diabetes tipe 2 perlu minum obat ini setiap hari meski tidak mengalami gejala.
Obat ini terkadang dapat membuat Kamu mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia. Bila hal ini terjadi, Kamu bisa mengonsumsi beberapa makanan manis atau jus buah untuk mengembalikan kadar gula normal.
3. Empagliflozin
Empagliflozin adalah obat penyakit gula darah yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Obat ini diberikan apabila metformin atau obat diabetes tipe 2 lainnya belum mampu menurunkan kadar gula darah.
Obat ini berbentuk tablet dan diminum saat pagi hari. Empagliflozin termasuk kedalam golongan obat SGLT2 inhibitors yang bekerja dengan cara mencegah ginjal untuk menyerap gula kembali ke darah. Kelebihan gula dalam darah akan dibuang oleh ginjal melalui urin.
Artikel lainnya: Efek Samping Obat Terapi Diabetes SGLT2 Picu Gangrene
4. Dapagliflozin
Dapagliflozin biasanya akan diresepkan oleh dokter apabila satu obat diabetes tipe 2 tidak cukup untuk mengurangi kadar gula dalam darah.
Obat ini biasanya akan dikombinasikan dengan obat lainnya pada waktu yang sama agar pengobatan menjadi efektif. Selain itu, obat ini juga digunakan pada penderita diabetes dengan gagal jantung.
Sama seperti empagliflozin, dapagliflozin juga bekerja dengan membantu ginjal mencegah penyerapan gula kembali ke dalam darah. Penurunan kadar gula darah setelah mengonsumsi dapagliflozin biasanya akan terlihat setelah dua jam.
5. Pioglitazone
Pioglitazone adalah salah satu obat gula yang dapat membantu tubuh memproduksi insulin sehingga kadar gula dalam darah terkontrol. Obat ini termasuk kedalam golongan thiazolidinediones dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Obat ini mungkin akan dianjurkan oleh dokter bagi pasien resistensi insulin yang pernah mengalami stroke iskemik.
Pasalnya, berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care, pioglitazone dapat mencegah perkembangan penyakit diabetes dan menurunkan risiko terkena serangan stroke iskemik kembali.
6. Linagliptin
Linagliptin merupakan obat diabetes tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan DPP–4 inhibitors. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar hormon insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah setelah makan.
Linagliptin berbentuk tablet dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat ini diminum sebanyak satu kali sehari dan perlu diminum setiap hari agar kadar gula dalam darah tetap stabil.
7. Alogliptin
Sama halnya dengan linagliptin, alogliptin juga termasuk ke dalam golongan DPP–4 inhibitors. Selain menjadi obat tunggal, pada beberapa kasus, alogliptin juga dapat dikombinasikan dengan metformin untuk mengobati diabetes tipe 2.
Untuk mengonsumsinya, sebaiknya Kamu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan resep obat diabetes yang sesuai.
8. Miglitol
Miglitol adalah jenis obat diabetes tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan alpha-glucosidase inhibitors. Obat ini tidak bekerja langsung terhadap jumlah insulin, tetapi memperlambat proses pencernaan karbohidrat di dalam tubuh.
Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan dengan suapan pertama makanan atau diminum sendiri sebelum waktu makan. Miglitol biasanya menjadi pengobatan sendiri. Namun, pada beberapa kasus, obat ini dapat dikombinasikan dengan golongan obat sulfonylureas.
9. Repaglinide
Repaglinide adalah obat untuk menurunkan gula darah dengan cara memicu produksi insulin pada saat penderita diabetes makan. Obat ini termasuk ke dalam golongan meglitinides yang harus dikonsumsi sesaat sebelum makan.
Selain menjadi obat tunggal, repaglinide juga dapat dikombinasikan dengan metformin tetapi tidak bisa dikombinasikan dengan golongan obat sulfonylureas. Konsultasikan kepada dokter agar Kamu mendapatkan resep obat diabetes sesuai dengan kebutuhan.
Artikel lainnya: Mana Lebih Baik, Suntik Insulin atau Obat Oral Diabetes?
10.Terapi Insulin
Terapi insulin bisa dilakukan bagi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Biasanya, terapi ini dilakukan dengan memasukkan insulin ke dalam tubuh menggunakan jarum suntik.
Terapi insulin dilakukan untuk membantu menghentikan produksi gula dari hati sehingga kadar gula darah terkontrol.
Terapi ini menggunakan dua golongan obat diabetes, yaitu GLP–1 receptor agonists dan amylin analog. Pemilihan kedua obat ini tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Dokter akan meresepkan terapi insulin yang sesuai dan mengajarkan Kamu cara penggunaanya.
Jadi, tidak hanya metformin saja yang diresepkan dokter untuk mengobati diabetes. Ada banyak pilihan obat lainnya yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Selain rutin mengonsumsi obat untuk menjaga kadar gula dalam darah, Kamu juga perlu #JagaSehatmu dengan menjaga berat badan tubuh ideal dengan mengatur pola makan dan berolahraga.
Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya.
Atasi diabetes dengan pengetahuan yang tepat! Install aplikasi KlikDokter dan temukan informasi lengkap seputar obat diabetes dan tips kesehatan lainnya langsung dari para ahli.
- Inzucchi, S. E., et al. Diakses pada 2022. Pioglitazone Prevents Diabetes in Patients With Insulin Resistance and Cerebrovascular Disease. Diabetes care, 39(10), pp. 1684–1692.
- National Health Service UK. Understanding Medicine Type 2 Diabetes. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Glimepiride. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Metformin. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Alogliptin. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Linagliptin. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Pioglitazone. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Dapagliflozin. Diakses pada 2022.
- National Health Service UK. Empagliflozin. Diakses pada 2022.
- Food and Drug Administration. Diabetes Medicine. Diakses pada 2022.
- Lebovitz, H.E. Diakses pada 2022. Thiazolidinediones: The Forgotten Diabetes Medications. Current Diabetes Reports, 19, 151.
- Diabetes UK. Alpha Glucosidase Inhibitors. Diakses pada 2022.
- MedlinePlus. Human Insulin Injection. Diakses pada 2022