Covid-19

Efektifkah Booster Secretome untuk Melengkapi Vaksin COVID?

Aditya Prasanda, 27 Jun 2025

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Secretome disuntikkan kepada Marsekal Hadi sebagai booster vaksin COVID-19 Sinovac. Apa peran dan bagaimana efektivitas booster secretome?

Efektifkah Booster Secretome untuk Melengkapi Vaksin COVID?

Setelah pencabutan status kasus luar biasa oleh WHO pada COVID-19 pada bulan Mei lalu, penyakit ini perlahan mulai terabaikan. Padahal, virusnya belum sepenuhnya hilang. Tercatat, kasus COVID-19 kembali meningkat di beberapa negera, seperti Singapura dan Thailand. Nah, sebagai perlindungannya, Kamu perlu mendapatkan vaksin dan menurut penelitian terbaru secretome punya potensi sebagai booster vaksin.

Mengenal COVID-19 dan Vaksinasi sebagai Tindakan Pencegahannya

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan menyerang sistem pernapasan. Gejalanya mirip flu namun bisa lebih parah, diikuti dengan tanda khas, seperti batuk kering dan anosmia (tidak dapat membaui atau mengecap rasa di lidah).

Penyakit ini pernah menjadi pandemi global di akhir tahun 2019 yang melumpuhkan hampir di semua negara karena penularannya yang masif dan menimbulkan angka kematian yang tinggi. 

Setelah melewati masa kelam, penyakit ini bisa diatasi salah satunya melalui vaksinasi.  Vaksin membantu tubuh membentuk kekebalan (imun) terhadap virus sehingga jika terpapar, tubuh bisa melawan virus lebih cepat dan mencegah sakit parah.

Dengan vaksinasi, penyebaran virus bisa dikendalikan dan risiko pandemi berkurang secara signifikan. Selain itu, vaksinasi juga membantu melindungi kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta.

Artikel lainnya: Dosis Vaksin COVID-19 Keempat, Perlukah?

Penerapan Secretome Sebagai Booster COVID-19 

Berdasarkan laporan beberapa media, pada Agustus 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku sudah mendapatkan suntikan booster secretome sebagai pelengkap vaksin COVID. Secretome sendiri merupakan protein yang disekresikan oleh sel. 

Kolonel Kes dr. Mukti Arja Berlian, selaku dokter pribadi Marsekal Hadi mengatakan protein ini diturunkan dari Mesenchymal Stem Cell (MSC).

MSC terdapat di banyak jaringan tubuh, termasuk tali pusat, sumsum tulang, dan jaringan lemak. Secretome yang digunakan Marsekal Hadi disebut-sebut berasal dari MSC tali pusat manusia.

Dokter Mukti mengatakan secretome digunakan sebagai booster vaksin COVID-19 Sinovac. 

Artikel lainnya: Mengenal Efektivitas Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson

Mengenal Peran Booster Secretome

Guna mengetahui lebih jauh peran secretome, KamuAnda harus memahami bagaimana stem cell atau sel punca bekerja.

Stem cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi sehingga  memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi beraneka sel. Pertumbuhannya tergantung lingkungan mikro di sekitarnya.

Perlu KamuAnda tahu, semua sel tubuh akan mati usai menjalankan tugasnya. Sel punca berperan menggantikan sel yang telah mati. Dalam praktiknya, stem cell akan membelah diri dan memperbaiki jaringan yang terluka.

Untuk melakukan tugasnya tersebut, stem cell melepaskan secretome. Protein ini berperan sebagai molekul imunomodulator, regenerasi, dan antiperadangan. 

Berdasarkan penelitian awal yang dirilis dalam jurnal National Center for Biotechnology Information, secretome yang diturunkan dari Mesenchymal Stem Cell diduga berpotensi membantu pengobatan COVID-19.

Senyawa ini khususnya diduga berguna bagi pasien dengan gejala berat yang mengalami sindrom gangguan pernapasan akut akibat badai sitokin.

Badai sitokin merupakan respons berlebihan imun tubuh ketika menghadapi infeksi. Kondisi ini menyebabkan peradangan hebat yang merugikan tubuh.

Guna mencegah badai sitokin dan mendukung sistem kekebalan, para peneliti menggunakan secretome yang diturunkan dari MSC.


Senyawa tersebut berperan menjaga lingkungan mikro paru-paru pasien yang terinfeksi virus corona. Protein ini juga membantu perbaikan endogen (antioksidan yang bertugas menetralkan radikal bebas, agar tidak merusak sel sel tubuh).

Selain itu, secretome MSC juga meminimalkan ekspresi angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Enzim yang menempel pada permukaan luar beberapa sel organ tubuh ini diketahui merupakan pintu masuk SARS-CoV-2.

Penelitian lainnya diterbitkan melalui Clinical Trial. Risetnya dilakukan oleh Stem Cell and Cancer Research Indonesia.

Riset sementara ini menemukan bahwa kondisi hipoksia MSC dapat meningkatkan pelepasan protein secretome. 

Protein tersebut mengandung molekul aktif seperti IL-10 dan TGF-β. Keduanya berguna mengatasi peradangan. 

Dua molekul aktif tersebut juga membantu pertumbuhan protein VEGF dan hormon PDGF yang berfungsi mempercepat perbaikan cedera paru.


Artikel lainnya: Alami Overdosis Vaksin COVID-19, Apa Akibatnya?


Seperti penelitian sebelumnya, studi ini menemukan, secretome berperan mengobati infeksi SARS-CoV-2 dengan gejala berat.

Meski begitu, dibutuhkan uji klinis lanjutan guna memperoleh bukti lebih kuat soal manfaat secretome MSC dalam mengatasi infeksi virus corona gejala berat.

Menanggapi kedua penelitian tersebut, dr. Alvin Nursalim, Sp. PD mengatakan, “Saya rasa untuk secretome, beberapa penelitian awal yang ada adalah penggunaannya untuk kasus COVID-19 yang sudah terdiagnosis.”

“Ada yang menunjukkan perbaikan. Namun, saya menekankan pentingnya diskusi kasus dengan dokter terkait penggunaan metode baru ini. Itu karena semua kasus COVID pastinya berbeda dan banyak faktor yang terlibat,” dia menambahkan.

Penelitian sementara memang menunjukkan booster secretome diduga berpotensi mengatasi infeksi virus corona gejala berat. Namun, protein ini belum dapat dijadikan alternatif pengobatan mencegah infeksi coronavirus.

Oleh karena itu, Anda tetap disarankan menggunakan vaksin COVID-19 yang sudah melewati uji klinis dan diizinkan BPOM.

Kamu juga bisa cari tahu tentang terapi secretome di aplikasi KlikDokter. Di aplikasi ini, kamu juga bisa mendapatkan tips seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah, lho!

Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.


virus corona

Sumber: