Pernahkah Mama dan Papa melihat anak begitu
antusias saat bermain masak-masakan? Mereka terlihat sibuk dengan semua alat
masakannya, meniru cara bagaimana ketika orang tua di dapur, membuat kue sambil
berimajinasi seolah sedang memasak sungguhan.
Di mata Mama dan Papa, tentu ini hanya
terlihat sebagai permainan sederhana anak. Tapi, Tahukah bahwa
Aktivitas masak-masakan ini dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan
penting mulai dari motorik, kreativitas, hingga kemampuan sosial dan emosional.
Meski terlihat sederhana, permainan ini punya dampak besar bagi proses tumbuh
kembang mereka.
Masakan-masakan Lebih dari Sekadar Permainan
Permainan masak-masakan termasuk dalam
kategori pretend play, yaitu permainan pura-pura yang memberi ruang bagi
anak untuk mengeksplorasi peran sosial, emosi, dan kemampuan kognitifnya.
Menurut studi terbaru dari “International Online
Journal of Primary Education” pembelajaran anak berbasis permainan
terbukti meningkatkan perkembangan kognitif, kreativitas, dan ketahanan anak
terhadap tantangan belajar.
Masak-masakan juga mendorong anak untuk
mengatur alur kegiatan, seperti menyiapkan bahan, memasak, dan menyajikan
hasilnya. Kegiatan ini secara alami mengajarkan urutan, pemecahan masalah, dan
kemampuan merencanakan sesuatu semua itu menjadi fondasi bagi keterampilan
berpikir kritis sejak dini.
Selain itu, saat anak bermain bersama teman atau orang tua, mereka juga belajar tentang komunikasi efektif dan kerja tim dalam suasana yang menyenangkan.
Manfaat Mainan Lilin
Manfaat bermain mainan lilin seperti mainan
lilin Play-Doh juga telah dibuktikan secara ilmiah. Sebuah penelitian
dalam “Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak” pada tahun 2023 ini
menunjukkan data bahwa bermain dengan bahan lilin seperti Play-Doh mampu
memberikan dampak atau manfaat nyata terhadap perkembangan anak secara bertahap
dan berkelanjutan.
Lewat teksturnya yang lembut dan warna-warna
cerah yang memikat, mainan lilin Play-Doh mengundang anak untuk bebas
berimajinasi dan mengekspresikan diri melalui seni serta kerajinan tangan.
Anak-anak punya dunia imajinasi yang tak ada habisnya. Ketika anak bermain menggunakan lilin Play-Doh mereka bisa membuat berbagai kreasi seperti telur gulung, cilok, klepon, lapis Surabaya, hingga bentuk-bentuk unik lainnya menggunakan cetakan lucu. Sambil bermain, anak juga belajar mengenal bentuk, tekstur, dan urutan aktivitas dengan cara yang menyenangkan tanpa terasa seperti sedang belajar.
Manfaat Bermain Masak-Masakan dengan Lilin
Bermain masak-masakan dengan lilin tak hanya
memberikan pengalaman menyenangkan untuk anak, tetapi juga menjadi sarana
edukatif yang kaya manfaat.
1. Meningkatkan Keterampilan
Sosial dan Emosional
Mengutip dari studi
yang diteliti oleh Ester & Situmeang pada tahun 2025, bahwa educational
play seperti permainan masak-masakan berdampak signifikan terhadap
perkembangan sosial anak prasekolah.
Melalui interaksi seperti berbagi alat mainan atau bergiliran bermain peran, anak belajar empati, kerjasama, dan komunikasi sosial yang sehat.3 Permainan sederhana seperti masak-masakan ternyata memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kemampuan sosial anak sejak dini.
2. Motorik Halus
Aktivitas dengan
mainan lilin, seperti mencetak, meremas, mengaduk, hingga menekan berbagai
cetakan, memberikan stimulasi langsung bagi keterampilan motorik halus anak.
Tidak hanya saat digunakan untuk permainan masak-masakan, tetapi setiap interaksi anak dengan mainan lilin, mulai dari membentuk hingga memipihkannya mampu membantu menguatkan otot-otot kecil di jari dan tangan. Kemampuan ini sangat penting untuk mendukung aktivitas seperti menulis, menggambar, hingga memakai alat makan sendiri.
3. Imajinasi & Kreativitas
Dalam studi yang dipublikasikan dalam International Electronic Journal of Elementary Education, aktivitas bermain peran seperti permainan tradisional dan pretend play terbukti mendukung perkembangan kognitif, kemampuan sosial, dan daya imajinasi anak. Permainan ini juga mendorong anak mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah sejak dini.
4. Sensorik
Permainan
masak-masakan juga memberikan stimulasi sensorik yang bermanfaat bagi tumbuh
kembang anak. Warna cerah, tekstur yang bisa dibentuk, dan elemen visual
lainnya membantu merangsang indera penglihatan, peraba, hingga penciuman.
Pengalaman ini penting untuk mendukung perkembangan pancaindra dan sistem saraf, serta membantu anak lebih fokus dan tenang dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu jenis permainan sensorik yang bisa Mama dan Papa coba berikan ke anak adalah dengan menggunakan mainan lilin.
Saat memilih mainan untuk anak, tentu Mama dan
Papa ingin memberikan yang terbaik, mainan yang tak hanya seru dimainkan, tapi
juga aman dan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Play-Doh bisa menjadi
pilihan tepat untuk Mama dan Papa, mainan lilin ini terbuat dari bahan yang
aman, dan ideal untuk mendukung proses belajar melalui permainan kreatif anak.
Manfaat bermain mainan lilin seperti Play-Doh
juga telah dibuktikan secara ilmiah. Sebuah penelitian dalam “Jurnal
Pendidikan dan Perkembangan Anak” pada tahun 2023 ini menunjukkan data
bahwa bermain dengan bahan lilin seperti Play-Doh mampu memberikan
dampak atau manfaat nyata terhadap perkembangan anak secara bertahap dan
berkelanjutan.
Lewat teksturnya yang lembut dan warna-warna
cerah yang memikat, mainan lilin Play-Doh mengundang anak untuk bebas
berimajinasi dan mengekspresikan diri melalui seni serta kerajinan tangan.
Selama lebih dari enam dekade, Play-Doh
telah menjadi bagian dari masa kecil anak-anak di lebih dari 80 negara. Mainan
lilin ini tidak hanya menghadirkan keseruan, tapi juga membantu mengembangkan
kreativitas, motorik halus, serta rasa percaya diri. Tak heran jika Play-Doh
menjadi pilihan banyak orang tua untuk menemani momen bermain dan belajar anak
setiap hari.
- Mohan, M.,
Celshiya, R., Karuppali, S., Bhat, J., & Anil, M. (2022). Pretend play
in pre-schoolers: Need for structured and free play in pre-schools. South
African Journal of Childhood Education. https://doi.org/10.4102/sajce.v12i1.1092.
- Ban, M.,
& Uchiyama, I. (2020). Developmental changes in toy preferences during
pretend play in toddlerhood. Early Child Development and Care, 192, 1069 -
1078. https://doi.org/10.1080/03004430.2020.1838497.
- Ester, E.,
& Situmeang, L. (2025). The Effect of Educational Play Activities on
the Social Development of Pre-School Children in Early Childhood. 2(3),
68–76. https://doi.org/10.69855/perawat.v2i3.204
- Khirwadkar,
A., Welbourn, S., & Figg, C. (2025). Early childhood education
student-teachers experiencing virtual math makerspaces: organizing playful
learning environments. International Online Journal of Primary Education,
14(3), 88–98. https://doi.org/10.55020/iojpe.1672265
- Akay, B.,
Ceylan, M., Ayan, S., Dündar, H., & Altun, A. (2025). Trends in the
Research of Children and Play. International Electronic Journal of
Elementary Education. https://doi.org/10.26822/iejee.2025.408
- Millati, I.
(2023). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Bermain
Playdough Alami Pada Kelompok B3 Di TK Ma’had Islam Kota Pekalongan Tahun
Ajaran 2020/2021. AUDIENSI: Jurnal Pendidikan Dan Perkembangan Anak, 1(2),
124–134. https://doi.org/10.24246/audiensi.vol1.no22022pp124-134
:format(webp)/article/LEm-z36pfRFZDMu2UYYOe/original/x1bw029mlxqmo4364lm7bfbua7wqfyh8.jpg?w=256&q=100)