Aclasta
Golongan | Obat Keras |
Kategori obat | Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Infus |
Aclasta untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin. Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil. Peringatan Menyusui: Aclasta belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan gunakan Aclasta sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian Aclasta
Aclasta adalah obat produksi Novartis Indonesia yang mengandung zoledronic acid atau asam zoledronat. Obat Aclasta sering digunakan untuk membantu menangani kerusakan pada tulang.
Asam zoledronat bekerja dengan memperlambat pengikisan kalsium dari tulang saat terluka sehingga masa pemulihan tulang menjadi lebih cepat. Dalam kasus osteoporosis, obat ini menghambat resorpsi osteoklas-dimediasi sehingga mengurangi kerusakan tulang.
Aclasta merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Aclasta tersedia dalam bentuk infus. Anda ingin tahu penjelasan Aclasta lebih lanjut? Yuk, cek di sini.
Artikel Lainnya: Sering Sakit Punggung? Waspada Osteoporosis!
Keterangan
Aclasta Infus
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Obat gangguan otot, tulang, dan sendi
- Kandungan: Asam zoledronate 5 mg/100 mL
- Kemasan : Dus, Botol @100 mL
- Produksi: Novartis Indonesia
- Harga Aclasta: Rp 4.250.000 - Rp 5.600.000/box
Kegunaan Aclasta
Aclasta digunakan dalam terapi pengobatan osteoporosis pada pria dan wanita (terutama pasca menopause) yang berisiko mengalami patah tulang.
Dosis dan Aturan Pakai Aclasta
Aclasta merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pembeliannya harus berdasarkan resep dokter dan dosisnya juga dapat berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi tiap pasien. Penggunaan Aclasta infus harus dibantu oleh tenaga ahli medis.
Tujuan: Hiperkalsemia
Bentuk: Infus
- Dewasa: 4 mg sebagai infus intravena tunggal selama 15 menit.
- Dosis perawatan ulang: 4 mg diberikan setelah 7 hari jika perlu.
- Disarankan juga mengonsumsi kalsium oral 500 mg dan vitamin D 400 IU per hari.
Tujuan: Metastasis tulang terkait tumor, lesi osteolitik terkait dengan multiple myeloma
Bentuk: Infus
- Dewasa: 4 mg melalui infus intravena minimal 15 menit terapi 3 - 4 minggu.
- Disarankan untuk mengonsumsi kalsium oral 500 mg dan vitamin D 400 IU per hari.
Tujuan: Osteoporosis karena penggunaan kortikosteroid, Pencegahan osteoporosis pria, dan pencegahan osteoporosis pada Wanita pasca menopause
Bentuk: Infus
- Dewasa: 5 mg sebagai infus tunggal selama 15 menit, diberikan setahun sekali.
- Diperlukan juga asupan kalsium dan vitamin D.
- Pasien dengan trauma patah tulang pinggul: Mulai 2 minggu setelah mendapatkan perawatan patah tulang pinggul dengan dosis muatan vitamin D 50.000-125.000 IU secara oral atau melalui intramuskular sebelum infus pertama.
Tujuan: Paget’s disease of bone
Bentuk: Infus
- Dewasa: Infus intravena tunggal 5 mg selama 15 menit.
- Pasien disarankan mengonsumsi kalsium 1.500 mg dan vitamin D 800 IU per hari selama 2 minggu setelah pemberian infus.
- Pasien yang kambuh dapat diberikan infus tambahan 5 mg setelah 1 tahun pemberian infus pertama.
Cara Menggunakan Aclasta
- Aclasta infus hanya dapat diberikan oleh tenaga medis dibawah pengawasan dokter melalui infus intravena
- Aclasta infus setidaknya diberikan 15 menit
- Selama menggunakan Aclasta infus dianjurkan untuk minum setidaknya 2 gelas air dalam beberapa jam sebelum tindakan agar tidak mengalami dehidrasi
- Selama menggunakan Aclasta ikuti saran yang dokter anjurkan
Artikel Lainnya: Tips Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan Osteoporosis
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius. Setelah kemasan dibuka, dapat stabil secara kimia dan fisika selama 24 jam pada suhu 2 - 8 derajat Celcius.
Efek Samping Aclasta
Efek samping infus Aclasta yang dapat terjadi, antara lain:
- Demam
- Nyeri pada otot dan sendi
- Sakit kepala
- Badan lemas
Bila efek samping tak kunjung mereda, segera hentikan penggunaan Aclasta dan hubungi dokter.
Overdosis
- Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan
- Gejala overdosis adalah hipokalsemia
- Jika seseorang mengalami overdosis segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat
- Pasien dapat diberikan kalsium oral tambahan dan atau infus kalsium glukonat
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Aclasta jika pasien mempunyai kondisi berikut:
- Hiperkalemia
- Gangguan ginjal
- Hamil dan menyusui
Interaksi Obat Aclasta dengan Obat Lain
- Penggunaan obat Aclasta sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan jenis obat berikut:
- Obat-obatan aminoglikosida
- Diuretik loop
- Obat Obatan antiinflamasi nonsteroid
- Obat yang diekskresi melalui ginjal, misalnya, digoxin
- Informasikan pada dokter atau apoteker, jika Anda sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat lain
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan pada dokter jika Anda alergi terhadap Aclasta
- Informasikan pada dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan program kehamilan, atau sedang menyusui
- Dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi untuk mendapatkan terapi penggunaan Aclasta
- Informasikan pada dokter jika Anda sedang memiliki riwayat kanker, mendapatkan terapi kortikosteroid, dan menderita kesehatan gigi yang buruk
- Hindari tindakan operasi gigi jika Anda sedang mendapatkan terapi Aclasta karena akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih
- Informasikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat asma, gangguan tiroid, sindrom malabsorpsi, riwayat operasi usus, kanker tulang, dan gangguan ginjal
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dari yang sudah dianjurkan dokter
- Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Aclasta
Kategori Kehamilan
Kategori D. Terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin. Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Aclasta saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.
Artikel Lainnya: Fungsi Tulang Telapak Kaki dan Gangguan yang Bisa Dialaminya
Peringatan Menyusui
Aclasta belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan gunakan Aclasta sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Penyakit Terkait
- Osteoporosis
- Paget’s disease of bone
Rekomendasi Obat Sejenis Aclasta
- Bonmet
- Fondronit
- Zoltero
- Zometa
- Zoledronic acid Monohydrate
Yuk #JagaSehatmu, jangan tunggu sakit. Segera download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter.
[LUF]
- Drugs.com. 24 Januari 2023.Aclasta
- Drugs.com. 24 Januari 2023.Zoledronic acid
- MIMS Indonesia. 24 Januari 2023.Zoledronic acid